|
Penyakit Petek Atau Antraknosa |
Gejala awal serangan antraknosa berupa bercak kecil, luka ini berkembang dengan cepat sampai bergaris tengah 3-4 cm. Serangan banyak terjadi pada lahan-lahan baik pada dataran tinggi maupun pada lahan basah.
Penyakit antraknosa umumnya menyerang pada hampir semua bagian tanaman, mulai dari ranting,cabang, daun dan buah. Fase serangannya pun mulai sejak fase perkecambahan, fase vegetatif (pertumbuhan) sampai fase generatif (pembuahan).
Penyebaran jamur Colletotrichum capsici ini dibantu oleh air dan angin, sehingga akan menyebar dengan cepat ke bagian buah yang lain yang belum terinfeksi. Untuk itu lahan harus memiliki drainase yang baik dan bebas dari sisa-sisa tanaman yang terinfeksi.
Gunakan jarak tanam yang agak lebar yaitu sekitar 65-70 cm (lebih baik yang 70 cm) dan ditanam secara zig-zag ini bertujuan untuk mengurangi kelembaban dan sirkulasi udara cukup lancar karena jarak antar tanaman semakin lebar, keuntungan lain buah akan tumbuh lebih besar.
Pengendalian atau pencegahan penyakit Antraknosa.
Tanaman yang kebutuhan nutrisinya terpenuhi secara seimbang (N, P, K) maka tanaman tersebut akan lebih tahan terhadap serangan jamur. Jika perlu tambahkan pupuk yang mengandung unsur kalsium (Ca) tinggi. Unsur Ca adalah unsur utama penyusun dinding sel tanaman.
Pemberian kalsium membuat dinding sel buah lebih kuat dan lebih susah ditembus oleh jamur Colletotrichum capsici. Pemberian kalsium juga dapat dilakukan dengan cara pengocoran dolomit atau kapur pertanian (CaMg(CO3)2).
Pada penyemprotan fungsida untuk hasil yang efektif, lakukan mixing antara fungisida kontak dan sistemik. Semisalnya gunakan fungsida berbahan aktif karbendazim, tembaga-oksiklorida, dan difenokonazol.
Saat melakukan penyemprotan , selalu kenakan pakaian pelindung dan ikuti petunjuk pada label produk, seperti dosis, waktu pemakaian, dan interval pra panen.